Berjam-jam
dihadapan layar komputer 14 Inch hanya karena ingin menelusuri jejak-jejak yang
pernah saya buat di dunia maya tentang sepedaku. Ku pelototi status Facebook-ku
satu persatu di kronologi bergerak mundur mulai dari awal tahun 2013 hingga
diawal tahun 2012, semuanya berdurasi 4 jam. Saya cuma ingin tahu pasti kapan
sepeda kecilku hilang. Yah, sepeda Polygon hijau Pemberian ayahanda pembantu
rektor bidang kemahasiswaan yang bertepatan dengan Upacara hari jadi UNM yang
ke 50 waktu itu. Dari pada jalan kaki pulang balik Kampus Gunungsari -
Parangtambung mending naik sepeda. Satu hal yang paling tidak pernah saya
lupakan dengan sepedaku, tidak jarang saya tungganginya ketempat-tempat yang
jaraknya lumayan jauh dan menurut saya diantaranya adalah beberapa moment
penting dalam kisah hidupku.
![]() |
Sepeda Hijau Polygon |
Kisah pertama, naik sepeda dari Kompleks Tabaria (tempat kost-an
pertama saya) menuju Syekh Yusuf Discovery Gowa disebuah konser Band yang
mempopulerkan lagu “Buka Hatimu”.
Yah Armada Band ...
Bukan karena saya terlalu nge-fans dengan Group Band yang satu ini
sampai-sampai saya bersimbah keringat mengayuh sepeda kesana. Tapi saya ada
hati di sana yang hanya bisa saya temui jika keluar bersama keluarganya. Hati yang
merindukan saya, dan hati yang selalu saya rindukan saat itu. Tidak sedikit pun
dia curiga bahwa saya kesana dengan bersepeda karena skenarionya sudah tersusun
sebelum ksana.
Kisah
Kedua, saya
bersepeda ke Pantai Losari bertepatan dengan malam tahun baru 2012. Kali
pertamanya saya berkeinginan untuk menunggu datangnya bulan JANUARI sembari
mendongak ke atas langit menyaksikan retasan kembang api hingga bermandikan
tetesan embun dan berselimutkan dinginnya angin malam. Lagi-lagi bukan
karena saya ingin ber-euforia dengan malam pergantian tahun hingga
saya bersimbah keringat mengayuh sepeda kesana. Tapi karena saya ada hati
disana..
Hati yang terakhir kalinya saya lihat wajahnya dihadapanku, dan hati yang
terakhir kalinya saya dengarkan suara merdunya. Karena tidak ada lagi kisah
setelahnya dan tidak ada lagi jejak yang kami lukis sesudahnya. Dia telah
menjadi milik orang lain ...
“Menutup Desember, menutup kisah ...”
“Menutup Desember, menutup kisah ...”
Setelah kejadian itu,
tidak ada lagi moment yang kuingat tentang sepeda hijauku . Saya kehilangan
kisah sejenak dan kehilangan Sepeda Hijauku untuk selamanya. Saya sendiri tidak
bisa menyangka akan hilang begitu saja di atas teras rumah yang pagarnya dalam
keadaan terkunci.
Mencoba menelusuri
tanggal kejadian hilangnya tapi sampai sekarang memori tentang kejadian itu
hilang begitu saja, dan yang pastinya masih kutemui jejaknya di status facebook
saya 16 Maret 2012.
***
Merelakan kehilangannya
adalah hal yang paling bijak dipikiran saya. Hingga akhirnya di bulan April
2012 saya mencoba menuliskan di peta hidup bahwa “di Bulan Januari 2013 saya harus punya MOTOR BARU apa pun jalannya saya
harus bisa sendiri tanpa bantuan dari orang tua”.
Akhirnya di tanggal 3 Januari
2013 saya bisa menikmati perjalan panjang bersama derasnya hujan dan ramainya
pohon tumbang disepanjang jalan serta gemburnya tanah longsor ditepi-tepi jalan
sambil mengendarai motor plat putih menuju tempat dimana ibu saya tinggal. “Selama semangat dan kemauan masih ada, dan
selama cinta masih bersamamu, lakukanlah yang terbaik untuk membuat ibumu
tersenyum bahagia karenamu”..
"Cobalah tetap yakin jika ada hal yang kamu cintai berpisah darimu, yakinlah Allah akan memberikan hal yang jauh lebih baik dari itu".
***
#Tulisan ini kupersembahkan untuk menyambut 1 Tahun umur SITI (SI Titan) Motor Hijau kesanyangan saya.
*Manipi, 27 Desember 2013
you are my inspiration kak,,,, :)
BalasHapusThanks a lot dek .. :)
BalasHapusmantap...smoga, z bisa lbih dri in sodara..:) (y)
BalasHapusLanjutkan kak mobil hijau
BalasHapusKarim: aamiin .. lanjutkan
BalasHapusIsmi; InsyaAllah di Januari 2018