Rabu, 07 November 2012

Antara Tim Interogasi dan Tukang Parkir


Sambil menikmati dinginnya hembusan angin tanah Turatea ku mencoba untuk menulis dan berbagi cerita.
Akhir-akhir ini di sekitaran bulan September-oktober suhu Kota Makassar meningkat dari mencapai 40°C dari suhu normal Makassar 32°C. seiring memanasnya cuaca akhir-akhir ini, semakin memanas pula pemberitaan diberbagai media tentang Almamater tercintaku. 

Sebagai orang yang dipercayakan untuk jadi narasumber dari fakultas untuk wawancara tim dari pusat sedikit menggelitik kami dari beberapa pertanyaannya yang bisa dianggap diluar dari pembahasan kami tentang aksi anarkis. 

Sepulang dari wawancara yang bermaksud dari introgasi itu, saya bersama salah seorang teman langsung ke kantor Samsat dengan niatan ingin mengembalikan formulir salah satu Event Daerah yang saya ikuti. Kaget Plus heran ketika om tukang parkir yang notabene umurnya sudah telihat tua dan beruban itu. “Nak tiggal dimana? | tinggal didekat kampus om | kampus parangtambung yah? | iya Om | Kenapa sih ada mahasiswa yang kelakuannya seperti bukan orang yang intelektual? Mestinya mereka sebagai calon pendidik yang baik tidak semestinya memperlihatkan sikap premanismenya walaupun mungkin ada oknum tertentu yang berusaha memprovokasi para mahasiswa.

Saya hanya bisa tersenyum manis dan langsung meng-iyakan dan minta pamit karena cuaca terlihat mendung dan bakal terhalang hujan deras kalau masih mengulur-ulur waktu.
Sungguh buruk almamater kami di mata mereka, baik lewat dunia maya, televisi atau dimata orang awwam. Padahal mereka tidak pernah melihat dari kacamata positifnya, ada banyak prestasi-prestasi yang sering diraih Kampus kami yang tidak pernah di-ekspos.
“Nila setitik rusak susu sebelanga” yah pepatah yang tidak jarang lewat ditelingaku. Berharap kedepannya kejadian ini tidak terulang lagi .



Turatea, 20 Oktober 2012

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Terima Kasih atas kunjungan anda, Jangan lupa Follow, dan komentarnya !!!