*Sembilan bulan yang lalu ....
Sebuah kebiasaan lama saya ketika berada dikampus dan kegiatan perkuliahan selesai biasanya saya langsung ke tempat lain atau masuk ke ruang prodi. Lumayan sejuk ketika berada di dalamnya, apalagi ditambah dengan segelas seduhan Kopi Susu sambil berselancar di dunia maya. Sebenarnya bukan tempat umum yang semua mahasiswa bisa duduk di dalam. Tapi saya kurang tahu bagaimana awalnya sehingga saya bisa akrab dengan mereka.. ngopi bersama pula.
Sebuah kebiasaan lama saya ketika berada dikampus dan kegiatan perkuliahan selesai biasanya saya langsung ke tempat lain atau masuk ke ruang prodi. Lumayan sejuk ketika berada di dalamnya, apalagi ditambah dengan segelas seduhan Kopi Susu sambil berselancar di dunia maya. Sebenarnya bukan tempat umum yang semua mahasiswa bisa duduk di dalam. Tapi saya kurang tahu bagaimana awalnya sehingga saya bisa akrab dengan mereka.. ngopi bersama pula.
![]() |
Bukan topi biasa .. hehe :) |
Merasa
tertarik dengan acara ini saya bergegas merapikan perangkat-perangkat yang saya
keluarkan dari tas, juga menghabiskan kopi susu yang masih tersisa setengah
gelas dan segera pamit sama Pak Basir dan Pak Zainuddin kepala laboratorium komputer
dan staff prodi yang ketika itu sedang berada dalam ruangan prodi juga.
Cukup
terik siang itu, ditambah dengan macetnya sepanjang jalan AP.Pettarani. Tiba di basement Graha Pena yang tempat parkirnya juga cukup sesak dipenuhi oleh
kendaraan bermotor. Tapi tidak apalah … Kata orang “Kalau mau jadi orang sukses
harus banyak-banyak mendengarkan cerita orang-orang yang telah sukses”..
***
Acara
dimulai dan langsung dibuka oleh Chairman Fajar Group Bapak Alwi Hamu sekaligus
bercerita tentang bagaimana kerja keras beliau hingga bisa mendirikan sebuah perusahaan
besar dan banyak anak perusahaan. Satu hal yang saya masih ingat dari
pembiacaraan beliau adalah “Masa depan ada ditangan masing-masing, bukan ditangan
orang lain, oleh Karena itu mari berkarya untuk negeri ini".
Pembicara
kedua adalah seorang pengusaha yang sukses dengan Maskapai penerbangannya “Sriwijaya
Air” Pak Chandra Lee. Tidak jauh berbeda
denga Pak Alwi Hamu, beliau juga bercerita bagaimana jatuh bangun mendirikan
sebuah perusahaan maskapai penerbangan yang sukses jelajah angkasa hingga saat
ini. Satu hal yang selalu ditekankan beliau adalah “Giving the best services to many peoples” memberikan pelayanan
yang terbaik kepada banyak orang. Dan diakhir sesi dari beliau bagi-bagi cindramata
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Sejarah Sriwijaya
Air. Pertanyaan pertama dari beliau cukup simple “Berapa hari usia Sriwijaya
Air jika di hingga pada hari ini?” Ratusan handphone
mulai dikeluarkan oleh peserta untuk mencari menu kalkulator-nya. sedangkan saya asyik melihat mereka yang jago
hitung. Mereka Acungkan tangan satu per satu dengan meneriakkan jumlah angka
yang sama persis yang ditunjukkan oleh layar handphone-nya, namun dari dua
orang yang ditunjuk untuk menjawab tidak seorang pun yang menjawab dengan benar.
Mendengar
bisikan halus dari peserta yang duduk tidak jauh dari kursiku mengucapkan
dengan angka yang berbeda tapi ragu mengucapkannya. Cukup jelas saya dengar
jumlah angkanya kemudian saya catat di Note handphoneku dan langsung berdiri
sambil mengacungkan tangan. “Terima kasih atas kesempatannya, usia Sriwijaya
Air hingga hari ini jika dihitung dari tanggal berdirinya adalah ……”. “Nah, itu
baru betul .. silahkan naik kesini dulu nak, kita foto bersama” kata beliau … sebelum
foto bersama beliau, saya diberi sebuah Topi hitam berukir Logo Sriwijaya Air
didepannya.
0 komentar:
Posting Komentar