Selasa, 08 April 2014

Enrekang: Ini Bukan Tantangan Tapi Petualangan

Terlalu lama saya mendekam dalam zona nyaman selama ini, setiap hari dimanjakan dengan ruangan yang ber-AC dan fasilitas internet yang sangat memadai disebuah kantor. Namun kali ini saya betul-betul bisa menikmati petualangan saya yang terbilang cukup menantang, kata teman saya.

Untuk pertama kalinya menikmati angin malam Kota Palopo disebuah Kafe untuk mengadakan sebuah breafing persiapan liputan ke Daerah-daerah yang diadakan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas dalam rangka "Survei Pemilu Legislatif 2014", liputan ini sebagai bahan pemberitaan/artikel hasil hitung cepat (Quick Count) di Harian Kompas, Kompas TV, dan Kompas.comBreafing berlangsung dari sejak jam sembilan malam hingga jam satu lebih tigapuluh menit dinihari dan ditetapkan saya bertugas dilokasi terpencil di Bumi Massenrempulu - Enrekang. Kemudian dilanjutkan dengan acara makan malam bersama disebuah warung makan. Setelah itu kembali memikirkan tempat di mana kami akan melepas lelah setelah menjalani perjalanan jauh dari Kota Makassar selama kurang lebih sembilan jam dan dilanjutkan dengan breafing yang cukup membuat badan terasa letih.

Setelah berembuk bersama tim, akhirnya diputuskan untuk menyewa kamar disebuah Wisma di Kota Palopo, Wisma Haifa yang terletak di Jln. Jend. Sudirman. Waktu sudah menunjukkan jam dua dinihari buat kami merasa sangat lelah dan badan sudah menuntut untuk segara diistirahatkan karena besok paginya harus berangkat ke Lokasi tugas masing-masing. 

Sebelum ke terminal Palopo saya menyempatkan diri untuk isi ulang pulsa sebagai persiapan komunikasi di lokasi, tulis nomor handphone, pulsa dua puluh Ribu, bayar, kemudian tinggalkan kios tanpa memastikan pulsanya sudah terkirim atau belum. Saya baru tersadar setelah berada di atas mobil kalau pulsa yang saya bayar tidak masuk.. ya sudahlah.. sudah terlanjur..ikhlaskan.

Memulai perjalanan dari Kota Palopo tepat jam delapan dan tiba di sebuah daerah yang sangat terkenal dengan ciri khas budayanya di Sulawesi Selatan. Yah Tana Toraja yang memiliki jejeran rumah adat Tongkonan sebagai ciri khasnya. Saya tiba di Kota Makale jam sebelas lebih tiga puluh menit yang kemudian mengharuskan saya mencari mobil tumpangan lain yang bisa melanjutkan perjalanan saya menuju Kabupaten Enrekang. Sekitar satu setangah jam lama perjalanan sejak dari terminal Makale ke Kabupaten Enrekang mengharuskan saya untuk turun dan naik lagi ke mobil yang akan mengantarkan saya menuju pasar Cakke, salah satu nama tempat di Enrekang.

Tiba di depan Pasar Cakke saya turun dan bertanya jalan menuju Kecamatan Malua dan harus naik kendaraan apa untuk kesana. Ternyata ada dua alternatif, naik mobil angkutan umum yang menuju Baraka atau naik Ojek. Untuk sampai ke tempat tujuan di sebuah dusun yang bernama Batubila Desa Bonto Kecamatan Kecamatan Malua, masih harus menempuh perjalanan sekitar 20 Km dari pasar Cakke sedangkan konfirmator dari Kompas pusat setiap saat menelepon dimana keberadaan saya.

Mengejar waktu interview yang seharusnya dimulai jam sembilan pagi pagi hingga jam satu siang rasanya sudah tidak mungkin, sudah sangat terlambat, saya memutuskan untuk naik ojek saja dibanding harus naik mobil tumpangan yang saya pastikan akan memakan waktu yang lama ke tempat tujuan. Saya menghampiri seorang warga kemudian sedikit bertanya tentang letak tempat tujuan saya ternyata dia tidak begitu tahu tempat tersebut tapi dia menawarkan saya menumpangi ojek milik anaknya.

Pesona alam Enrekang ternyata tidak hanya memiliki pemandangan gunung nona yang memukau seperti yang saya kunjungi di tiga tahun sebelumnya, perjalanan dari desa Cakke menuju Baraka membuat saya cukup menikmati keindahan alam tebing Bambapuang yang masih satu kecamatan dengan Cakke yaitu Kecamatan Anggeraja, salah satu tebing yang katanya selalu jadi incaran para pemanjat tebing tanah air, kata tukang ojek yang mengantar saya yang juga kebetulan masih berstatus sebagai salah seorang mahasiswa dua digit di universitas swasta di Kota Makassar.

Sumber: http://enrekang.com/?p=476
Selain pemandangan pegunungan batu gamping yang terjal dan tinggi-tinggi, disepanjang jalan juga terdapat hamparan pegunugan padang rumput yang hanya ditumbuhi beberapa pohon pinus yang luas nan hijau, Gunung Cekong namanya. Selain saya mengejar waktu lebih cepat dibanding naik mobil ternyata saya bisa betul-betul merasa refresh dengan naik motor.


Sumber
Sekitar satu jam menyusuri jalan yang terbuat dari beton ditambah dengan  modal bertanya akhirnya saya menemukan Kantor Desa Bonto yang saya cari. Tapi bukan itu yang pertama saya cari, tapi saya harus menemui seorang responden yang sebelumnya telah ditentukan. Masih ditemani oleh tukang Ojek, saya diantar bolak balik mencari rumah responden tapi tidak ketemu-ketemu juga. Dan memutuskan untuk kembali ke kantor Desa dengan harapan bisa mendapat informasi lebih tentang responden yang akan saya temui. Diperjalan saya berpapasan dengan seorang guru yang masih berpakaian dinas Linmas kemudian bertanya, "Permisi bu, maaf saya dari Harian Kompas mau bertanya dimana rumah Bu Ratna?" kataku dengan nada halus. "Iya, kebetulan saya kakaknya..tapi dia lagi ke Kota Makassar. ada apa?" menjawab dengan ekspresi standar. "Ini ada sedikit keperluan interview dengan beliau". "Oh iya, mungkin nanti besok baru kembali". Saya minta pamit dan memutuskan untuk kembali ke Kantor Desa dan saya disambut dengan seorang Sekretaris Desa dan seorang perempuan tua bersama putri kecilnya. Setelah lama berbincang dan cari tahu tentang responden dengan sekretaris desa sambil menikmati secangkir  kopi susu hangat. Saya memutuskan untuk kembali mencari rumah responden yang katanya tinggal tidak jauh dari Kantor Desa dan juga katanya Responden tidak ke Makassar. Setelah dihubungi lewat telepon katanya beliau berada di rumahnya dan bersedia untuk didantangi. Ternyata Bu Ratna yang dimaksud sebelumnya adalah Bu Ratna yang lain yang kebetulan tetanggaan juga profesinya adalah seorang guru seperti Bu Ratna responden yang saya cari.

Saya diantar oleh seorang pemuda yang memakai motor Thunder merah untuk menemukan rumahnya. Tiba dirumanya tapi yang saya temui adalah suaminya yang sedang bermain bersama anaknya di kolong rumah. ”Assalamu’alaikum pak, saya Yudi dari Kompas.. ada Ibu Ratna? “ Tanyaku dengan sopan. “Oh iya dik, beliau sedang mengajar ngaji sekarang..tunggu sebentar” sambil berbincang tentang maksud kedantangan saya jauh-jauh ke Desa Bonto tidak lama kemudian Ibu Ratna datang dan langsung berjabat tangan dan perkenalkan diri kalau saya dari Tim survei Kompas jauh-jauh ke tempatnya hanya ingin bertemu beliau.

Bersama Bu Ratna
Setelah wawancara singkat bersama Bu Ratna akhirnya saya minta pamit dan bertanya tentang dimana letak Rumah Kepala Desa Bonto, Ternyata tempatnya berada di kelurahan sebelah Desa Bonto yang jaraknya agak jauh dari rumah bu Ratna. Untungnya suami Bu Ratna punya motor dan bersedia dengan senanghati mengantarkan saya ke rumah Pak Muhaning Kepala Desa Bonto. Saya harus menemui beliau untuk memberitahukan maksud dan tujuan kedantangan saya di Desanya juga untuk menanyakan dimana saya bisa menginap. “Sebenarnya ada penginapan tapi letaknya sangat jauh dari sini sedangkan adik tidak punya kendaraan, Bagaimana kalau menginap saja disini yang penting mau tidur ditempat sederhana seperti ini”. Katanya dengan ekspresi senang.. “Oh iya pak terima kasih banyak, maaf merepotkan bapak” balas ku dengan senyum. Sebelumnya saya sudah berencana kalau tidak bisa menumpang di rumah Kepala Desa, saya ke rumah Kepala Dusun lagi atau kalau perlu sampai ke rumah Pak RT yang penting bisa dapat tumpangan menginap dulu. Begitulah cara saya survive ketika berada di kampung orang lain sendiri, tidak punya kendaraan dan tidak punya siapa-siapa. Saya selalu yakin pada diri saya sendiri.. ketika kita bisa berbuat baik, sopan dan santun kepada orang lain, maka orang lain akan memperlakukan kita dengan hal yang sama. Bagi saya ini bukan lagi tantangan, tapi petualangan yang menyenangkan..

*Bumi Massenrempulu, 8 April 2014

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Terima Kasih atas kunjungan anda, Jangan lupa Follow, dan komentarnya !!!